Pikir Manusia Saja Pisah Ranjang Ternyata Burung Juga  Bercerai Gegara Ini Berikut Penjelasan Ilmiah Mengapa Hiu Takut dengan Lumba-lumba

dok net

JAKARTA (SURYA24.COM)– Kabar soal perselingkuhan dan perceraian artis memang tengah menghiasi media sosial dan media mainstream akhir-akhir ini. Banyak dari mereka memilih berpisah karena satu dan lain hal.

Perceraian memang lazim dilakukan manusia oleh manusia bagi mereka yang sudah merasa tidak sejalan lagi. Tapi, tahukah Anda bahwa burung ternyata bisa "bercerai" juga loh.

Ilmuwan menyebut lebih dari 90% spesies burung umumnya memiliki satu pasangan selama setidaknya satu musim kawin atau bisa jadi lebih lama. Namun, beberapa burung monogami beralih ke pasangan yang berbeda untuk musim kawin berikutnya meskipun pasangan aslinya masih hidup, perilaku inilah yang disebut “perceraian”.

Mengutip okezone.com, sementara para peneliti menemukan pergaulan bebas laki-laki yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat perceraian yang lebih tinggi. Tapi, tidak demikian halnya dengan pergaulan bebas perempuan.

“Ketika seekor burung jantan memilih banyak betina, hal itu sering dianggap sebagai pengurangan komitmen, ini karena perhatian dan sumber dayanya terbagi di antara beberapa betina," kata Dr Zitan Song, rekan penulis penelitian di Max Planck Institute of Animal Behavior, Jerman.

"Ini bisa membuatnya kurang menarik sebagai pasangan, dan karenanya lebih mungkin untuk 'bercerai' di musim kawin berikutnya. Sebaliknya, pejantan dapat meningkatkan kebugarannya lewa kawin dengan banyak betina,” tambahnya.

Sejumlah penelitian melihat adanya faktor-faktor yang mungkin terkait dengan perpisahan tersebut. Para peneliti pun menemukan dua faktor kunci yang membuat perceraian tersebut dapat terjadi: pergaulan bebas burung jantan dan migrasi jarak jauh.

Dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, seperti dilansir dari The Guardian, para peneliti di China dan Jerman menggambarkan bagaimana mereka menggunakan data yang diterbitkan sebelumnya mengenai tingkat perceraian pada 232 spesies burung, dengan data kematian dan jarak migrasi.

Tim juga memberi pejantan dan betina dari setiap spesies "skor pergaulan bebas" yang terpisah, berdasarkan informasi yang dipublikasikan tentang perilaku burung. Mereka juga melakukan analisis berdasarkan hubungan evolusioner antar-spesies untuk memperhitungkan efek nenek moyang yang sama.

Hasilnya menunjukkan bahwa spesies dengan tingkat perceraian yang sangat tinggi cenderung terkait erat satu sama lain. Temuan ini juga berlaku untuk spesies dengan tingkat perceraian yang sangat rendah. Pola serupa terlihat untuk pergaulan bebas laki-laki.

"Misalnya, plovers, burung layang-layang, martin, orioles, dan burung hitam memiliki tingkat perceraian yang tinggi dan pergaulan bebas oleh pejantan, sedangkan petrel, albatros, bebek, dan angsa memiliki tingkat perceraian dan pergaulan bebas laki-laki yang rendah," tulis tim tersebut.

Akibatnya, tingkat perceraian dapat meningkat di mana laki-laki memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan hubungan seks bebas.

Alasan Hiu Takut dengan Lumba-Lumba

Seperti diketahui hiu mungkin menjadi ikan yang paling menakutkan di lautan. Meskipun serangan apalagi kematian akibat hiu sangat jarang dilaporkan, tapi tetap saja kita akan merinding melihat sosok predator tersebut.

Apalagi, ditambah banyaknya film horror yang menampilkan keganasan ikan hiu. Hal ini semakin membuat banyak orang ngeri dengan hewan satu ini. Memang, tampilan hiu sangat menyeramkan dengan gigi tajam dan selalu bergerak tanpa henti.

Namun, pernahkah kamu mendengar bahwa hiu takut dengan lumba-lumba? Ya, mamalia laut itu dikenal menjadi salah satu hewan yang ditakuti hiu ganas.

Sekilas, mungkin banyak yang meragukan bila hiu bisa takut dengan lumba-lumba. Pasalnya, berkebalikan dengan hiu, lumba-lumba justru dianggap sebagai hewan lembut dan menggemaskan.

Hiu yang takut dengan lumba-lumba nyatanya bukan mitos semata. Dilansir Dolphins and You, hiu disebut-sebut takut dengan lumba-lumba karena kecerdasan mamalia laut itu.

Tak hanya itu, lumba-lumba juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat baik yang digunakan untuk mendeteksi hiu sebelum mereka terlalu dekat. Dengan begitu, mereka memiliki persiapan untuk melawan predator tersebut.

Beberapa spesies lumba-lumba memiliki kemampuan menghasilkan medan listrik yang kuat, yang dapat membingungkan hiu. lumba-lumba juga memiliki keunggulan fisik yang kuat dibanding hiu.

Lebih lanjut, mamalia laut ini lebih gesit dan lebih cepat dari hiu, yang membuat hiu sulit untuk menangkapnya. Lumba-lumba juga diketahui menggunakan ekor dan siripnya sebagai senjata untuk menyerang hiu dan membela diri.

Kecerdasan dan kekuatan fisik dari lumba-lumba ini lah yang mampu membuat pertahanan kuat bila diserang hiu. Tak heran, hiu yang merupakan predator laut juga bisa takut dengan mamalia lumba-lumba.***